0
0
Jakarta – Atas pengaduan seorang PMI di Riyad Saudi Arabia, setelah diyakini kebenaran informasinya, Tim Defakto segera berbagi tugas dan berusaha keras memulangkan PMI dengan menghubungi berbagai stakeholder dalam dan luar negeri sebagai mitra kerja.
“Kami sudah berusaha meminta pertanggung jawaban MB untuk memulangkan Atih karena kondisinya yang tidak memungkinkan untuk melanjutkan bekerja di Riyad, namun MB berbelit-belit tampak jelas tidak bertanggungjawab,” ungkap Subairi selalu Koordinator Tim Pemulangan Atih, Kamis (3/11/2022).
Merasa tidak mendapat dukungan dari sponsor MB, Tim bergerak cepat menghubungi berbagai pihak di dalam dan luar negeri hingga berhasil mengamankan Atih ke kantor Kedutaan sambil menunggu proses lebih lanjut untuk kepulangannya.
“Atih berhasil diambil dari majikannya atas kepiawaian pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Riyad, dalam hal ini kami ucapkan terimakasih kepada pihak Kedubes di sana yang telah membantu proses kepulangan Atih sehingga saat ini korban bisa berkumpul dengan keluarga tercinta, salut atas kegigihan dan kerja keras dari pihak kedubes/KBRI Riyad dalam membantu proses kepulangan PMI,” imbuh Tuti selaku Ketua Tim DEFAKTO Peduli PMI.
Menurut Tuti, selain pihak Kedubes, juga dirinya harus berterimakasih kepada pihak BP2MI (Badan Perlindungan Migran Indonesia-Red) yang telah banyak membantu pemulangan PMI Atih dari dalam negeri.
“Tak lupa terimakasih kita sampaikan kepada BP2MI yang telah membantu kepulangan Atih. Salut atas kegigihan BP2MI yang terus berusaha membantu kepulangan PMI ilegal dari Saudi Arabia dan Timur Tengah pada umumnya,” pungkas Tuti.
Atih (47) adalah warga warga Kp.Cidiat, RT.004/RW.004, Desa Sukamantri, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat merupakan korban human trafficking atau tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang dilakukan oleh seorang sponsor inisial MB pada September 2021. (Tim)
