Sulit Dapatkan Air, Petani Selalu Gagal Panen -
0 0
Read Time:2 Minute, 3 Second

Tangerang – Para Petani wilayah Kronjo tepatnya di Desa Pagedangan Ilir dan Pagedangan Udik Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang sudah bertahun-tahun tak bisa bertani karena kendala air yang sulit didapatkan. Sebagian besar lahan seperti pesawahan pun terpaksa dibiarkan terbengkalai sehingga membuat perekonomian warga menjadi sulit.

Dikatakan Samun (65), warga Pagedangan Ilir RT 05/07 yang sudah puluhan tahun menjadi petani di wilayah tersebut, hingga saat ini sulit mendapatkan air, bahkan audah 5 kali selalu gagal panen karena sulitnya mendapatkan air,

“Hal ini diperparah dengan irigasi yang banyak mengalami pendangkalan (sedimentasi). Srlaku petani, kami mendesak agar dicari solusi terbaik agar tanaman padi mereka bisa dipanen,” katanya, Kamis 13/07/23.

Terpisah H Judin selaku ketua kelompok tani Tirta Perkasa menyampaikan bahwa para petani sekarang sangat sulit mendapatkan air, disamping itu jaringan irigasinya terlalu dangkal atau rusak jadi tidak sampai ke wilayah Pagedangan udik, tanaman padi sawah milik petani selalu terancam gagal panen akibat sulitnya mendapatkan air.

Inisiatif Kades Pagedangan Udik telah mengupayakan pengairan melalui pompanisasi di pinggiran kali Cimanceri, air tersebut disalurkan ke irigasi hingga bisa diairi. Itupun tidak semua mendapat saluran air.

“Sawah yang kekeringan ini, lokasinya memang berada pada dataran kemiringan yang lebih tinggi. Selain itu, sekitar lokasi sawah juga tidak terdapat sumber air yang bisa dialirkan ke area persawahan. Tapi kalau sawah di sebelah Timur bisa tertolong dengan menggunakan pompanisasi,” imbuh H Judin.

Lebih lanjut menurut H Judin, bisa dilihat karena lancarnya irigasi, sudah banyak pohon tumbuh atau rumput setelah selama 15 tahun dibengkalaikan tidak ada perawatan karena sulitnya mendapatkan air.

Dia juga menambahkan, bahwa para petani mengalami gagal panen hingga mencapai 7 kali akibat air yang tidak mencukupi, “Padahal kami sudah pernah rapat ke balai besar, sampai saat ini tidak terealisasi, besar harapan kami selaku para petani mengharapkan air dari irigasi,” harap H Judin.

Senada dengan H Judin, Jaman mengaku sudah mengusilkannya ke Pusat, “Memang betul, selama ini para petani sulit mendapatkan air untuk pemeliharaan irigasi yang sekarang banyak ditumbuhi pohon pohon dan rumput liar. Orang lapangan pun sudah ada dan untuk kebersihan tersebut dipegang oleh Gabungan Petani (GP). Mengenai pengajuan Irigasi ke pusat sudah dilakukan namun hingga saat ini belum terealisasi,” ucap Jaman.

Ketika di konfirmaskonfirmasi, Astri Apriyanti selaku kepala Desa Pagedangan Udik menyampaikan selain adanya pompanisasi juga digerakannya budaya gotong royong, “Kami selalu gotong royong untuk kebersihan irigasi, dan sudah berupaya mengajukan ke dinas terkait, dan sebetulnya dinas terkait pun sudah meneruskan ke pusat, dan semoga dapat segera direspon oleh pemerintah pusat”.
(Ppri/Red)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

By admin

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *