Bogor – Pintu gerbang Pt Boreco ditutup ratusan masa pendemo gelar spanduk ‘Bayar Tagihan Kami’ dengan diwarnai aksi penutupan akses menuju lokasi proyek di Desa Tajur, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, Selasa (24/1/23).
“Kami mewakili kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan di PT Boreco Palm Hill New, menuntut hak kami yang sampai saat ini belum direalisasikan pembayarannya,” ucap koordinator aksi, Tedy R ditemui di lokasi.
Menurutnya, banyak dari para kontraktor yang diberdayakan PT Boreco, namun hingga aksi demo berjalan haknya belum dibayarkan. Adapun umur tagihan dari pekerjaan para kontraktor tersebut bervariasi mulai dari 7 bulan, 1 tahun hingga 1,5 tahun.
Selama waktu tersebut, mereka diminta bekerja membangun lapangan golf, namun yang diberikan pihak perusahaan pemilik proyek hanya berupa kasbon.
“Nominal yang sudah kita keluarkan, angka sejauh ini kurang lebih 15,5 miliar dan masih ada lagi teman-teman yang memasukan kembali invoice, estimasi sekitar 20 miliar,” jelas Tedy.
Akibat hal tersebut, banyak dari kontraktor yang dirugikan. Belum lagi para pekerja yang belum dibayarkan upahnya selama bekerja.
“Kami tidak menuntut apa-apa, kami hanya ingin PT Boreco menyelesaikan secara rasional, dan tidak mencari kambing hitam untuk proses pembayaran ini,” tegas seorang aksi lain di lokasi.
Kontraktor lainnya, Edo merasa terdzolimi oleh pihak perusahaan pemilik proyek. Akibat belum juga dibayarkan haknya, banyak dari karyawannya yang terdampak, “Bahkan ada karyawan kami yang bercerai, kabur dari rumah karena tuntutan ekonomi, tidak bisa memenuhi kebutuhan keluarga karena modal kami tersedot oleh PT Boreco, begitu jauh pengorbanan kami, namun PT Boreco tidak memandang sebelah matapun,” tegasnya.
Dikatakan Edo, pihak perusahaan Pt Boreco tersebut selama ini hanya PHP, dan dikatakannya aksi akan dilakukan hingga tuntutannya dikabulkan berupa penyelesaian pembayaran oleh pihak perusahaan seraya mengancam untuk terus menutup jalan akses menuju proyek tersebut.
“Tidak boleh ada operasi lagi sebelum penyelesaian pembayaran, dan kami akan berkemah,” pungkasnya.
Dikabarkan, sudah 4 kali pergantian direksi namun tidak ada yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut.
Sementara pihak PT Boreco tidak dapat ditemui karena gerbang proyek tertutup rapat.
(Kontributor: F Nurdin)