Cianjur deFakto.id ||
Satu ruang kelas ambruk akibat diterjang angin pada 6 Tahun silam dan terahir pada 31 Januari 2021 angin kembali datang dan mengamuk lagi mengakibatkan sebagian ruang kelas SDN Pasirkupa dengan jumlah 154 siswa tersebut porak poranda.
Kondiai bangunan SDN Pasirkupa beralamat di Jl. Ciawitali Kampung Cibitung RT. 03/15, Desa Pasawahan, Kecamatan Takokak, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, hingga diturunkannya berita ini, belum mendapat perhatian Pemda setempat.

Agus Ishak, salah seorang guru yang berhasil ditemui di lokasi mengungkapkan : “Diantara kunci keberhasilan pendidikan adalah adanya sarana dan prasarana yang memadai, tanpa itu mustahil bisa berhasil. Terbukti dengan kondisi ruang kelas yang buruk seperti sekarang ini, banyak siswa tidak mau mendaftar di sekolah ini, bahkan yang sudah masuk pun memilih pindah ke sekolah lain,” ungkapnya, Kamis (17/03/2022).
“Sudah 6 tahun lamanya kegiatan belajar mengajar untuk 2 kelas yaitu kelas 2 dan kelas 4 dilaksanakan di satu ruang kelas dengan disekat menjadi 2 ruang kelas. Tahun ini kelas 2 sebanyak 18 siswa dan kelas 4 sebanyak 28 siswa,” ungkap Agus.
Lebih miris lagi, masih dikatakan Agus, untuk siswa baru, yaitu kelas 1 ditempatkan di Mushollah yang hanya berukuran 3×4 meter, kebetulan tahun ini berjumlah 24 siswa.
“Saya sudah 7 kali mengajukan proposal, bahkan divideokan di youtube, namun hingga saat ini samasekali tidak ada tanggapan dari pihak terkait,” keluh Agus.
Sementara Ibu KS Hj Dian ketika dikonfirmasi melalui Ponselnya membenarkan kondisi ruang belajar mengajar tersebut, “Memang betul kondisi infrastuktur bangunan SDN Pasirkupa sangat memprihatinkan, padahal untuk meningkatkan mutu pendidikan, para pendidik sudah berupaya memberikan pelayanan yang prima untuk para murid agar dapat meningkatkan mutu pendidikan masyarakat supaya bisa membangun bangsa dengan cara mencerdaskan anak bangsa yang berkualitas”.
Dikutif dari salah satu media lokal satu tahun silam, Kabid SD Disdikbud Kabupaten Cianjur, Sukirman mengaku telah mendapat informasi adanya sekolah yang rusak, “Kami dapat informasi dari Kordik Takokak bahwa SD yang ada itu dekat kantor memang kondisinya sudah rusak satu ruang kelas ambruk. Oleh karenanya secara pribadi, secara kedinasan kami prihatin dengan banyaknya sekolah yang kondisinya sudah rusak,” ungkapnya.
Sukirman berharap, dalam upaya peningkatan sarana dan prasarana, anggaran dari pusat maupun daerah diharapkan bisa menyokong untuk memperbaiki bangunan sekolah.
(Enang S Dongke)