0
0
“Baarakallahu laka fil mawhubi laka, wa syakartal waahib, wa balagha asyaddahu warazaqta birrahu”
defatko.id || lifestyle
Biasanya, cucu pertama adalah cucu yang lahir pertama kali dari anak pertama dari pasangan suami istri.
Cucu pertama juga bisa dianggap sebagai “anak kecil” dari keluarga dan seringkali menjadi pusat perhatian dan kebanggaan bagi kakek dan neneknya.
Cucu pertama juga memiliki peran yang penting dalam membentuk hubungan antara anggota keluarga, dan seringkali menjadi titik fokus dalam acara-acara keluarga seperti perayaan ulang tahun dan hari raya.
Kebahagian dengan hadirnya cucu pertama bisa menjadi pengalaman yang sangat spesial dan berkesan bagi sebagian orang.
Sebagai seorang kakek atau nenek, melihat cucu pertama lahir dan tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan bahagia bisa menjadi pengalaman yang menggembirakan dan menyenangkan.
Beberapa alasan mengapa kehadiran cucu pertama bisa membawa kebahagiaan adalah karena:
- Cucu pertama sering dianggap sebagai hadiah istimewa yang diberikan oleh Tuhan kepada keluarga.
- Kehadiran cucu pertama dapat menjadi pengingat dan penguat hubungan keluarga.
- Cucu pertama bisa menjadi sumber kebahagiaan dan kesenangan tersendiri bagi kakek dan nenek.
- Dengan kehadiran cucu pertama, kakek dan nenek dapat merasakan kembali kebahagiaan dan kehangatan keluarga, yang mungkin telah lama mereka lewati.
- Menjadi kakek atau nenek memungkinkan seseorang mengambil peran yang berbeda dalam keluarga dan memberikan pengalaman hidup yang lebih bermakna dan memuaskan.
Tentunya setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda dalam kebahagiaan dengan hadirnya cucu pertama.
Namun, secara umum, banyak orang yang merasa senang dan bersyukur atas kehadiran cucu pertama dalam kehidupan mereka.
Kami Segenap Redaksi Defakto.id Mengucapkan Selamat Atas Hadirnya Cucu Pertama Ketua AMK Jawa Barat EF Joy Pendhita dari putri pertamanya Brenda Rara Pendhita yang diberi nama “Keyla Kahiyang Kusumawardani”
“Baarakallahu laka fil mawhubi laka, wa syakartal waahib, wa balagha asyaddahu warazaqta birrahu”
Semoga keberkahan kepada kamu pada apa yang dianugerahkan kepadamu, dan engkau bersyukur kepada Zat yang memberi, dan semoga dia dewasa dan engkau dianugerahkan kebaktiannya.
— Neo 108 —
